Minggu

Teh Daun Sirsak Obat Kanker

TEH DAUN SIRSAK | TOKO ONLINE, TEH DAUN SIRSAK Harga Murah dan Berkualitas


Sirsak adalah buah dan tanaman yang berasal dari daerah Amerika Latin dan daerah tropis sub Sahara Afrika, namun kini tanaman ini juga umum ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia

Pada tahun 1976, The National Cancer Institute, Amerika, menemukan bahwa senyawa aktif yang terdapat dalam batang, daun, dan ranting daun sirsak, bernama annonaceous acetogenin, mampu menyerang dan melumpuhkan sel kanker.

Sekitar 20 tahun kemudian, beberapa penelitian yang dilakukan oleh Jerry L. McLaughlin, Nicholas H.Oberlies, Lu Zeng, dan Feng-E Wu dari Purdue University, Amerika, bekerjasama dengan Soelaksono Sastrodihardjo dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menemukan bahwa senyawa tersebut bisa membedakan sel normal dan sel kanker, dan hanya membasmi sel kankernya saja.

Lebih hebatnya lagi, sel kanker yang sudah resisten terhadap obat bisa dilumpuhkan.
Ini disebabkan, annonaceous acetogenin bekerja dengan cara menghambat sekaligus merusak produksi adenine triphosphat (ATP) yaitu semacam sumber energi bagi pertumbuhan sel kanker.

Karena tidak memperoleh makanan dan tenaga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, sel-sel kanker itu akhirnya meluruh.

Daun sirsak sebenarnya telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan diare, liver, rematik, ambeien, bisul, sakit pinggang, eksim, dan sakit pada saluran urin melalui ekstrak hasil rebusan daun.

Menurut beberapa penelitian ekstrrak rebusan daun sirsak memiliki efek seperti pada kemoterapi secara medis akan tetapi memiliki kemampuan jauh lebih kuat dan selektif hanya pada sel kanker atau sel tubuh yang rusak saja, ada juga yang mengatakan ekstrrak rebusan daun sirsak memiliki kemampuan 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi, hal ini disebabkan oleh senyawa Sitotoksik.

Senyawa Sitotoksik adalah senyawa yang dapat bersifat toksik maupun sebagai obat untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dan sel tumor yang ada di dalam tubuh.

Daun dan biji sirsak mengandung senyawa Sitotoksik bernama Acetogenins
Acetogenins adalah kumpulan senyawa aktif yang memiliki aktivitas Sitotoksik di dalam tubuh dengan cara menghambat transpor ATP atau energi yang digunakan sel kanker untuk berkembang.

Dengan hambatan pada aliran energi, maka proses pembelahan sel kanker dapat dihambat secara berkala yang berdampak matinya sel kanker tanpa menganggu sel tubuh yang sehat.

Annonaceous Acetogenins selektif sebagai senyawa sitotoksik dari 12 sel kanker manusia, dianataranya :

-sel kanker paru-paru, 
-sel kanker payudara, 
-sel kanker prostat, 
-sel kanker pankreas, 
-sel kanker usus, 
-sel kanker hati, 
-sel kanker limfoma, 
-sel kanker serviks, 
-sel kanker kandung kemih, 
-sel kanker kulit, 
-sel kanker nasofaring, 
-sel kanker leukemia, 
-sel kanker payudara yang resisiten terhadap obat 

Daun sirsak juga memiliki fungsi lain :

-menjaga sistem imun ( kekebalan tubuh )
-mencegah infeksi
-mengobati radang tubuh
*radang mulut
*radang tenggorokan
*radang perut dan usus ( pencernaan )
*radang anus, dll
-mengobati batuk pada orang bukan perokok ( kurang dari 1 jam sudah mengurangi/menghilangkan batuk )
-mengobati batuk, sesak nafas dan tengorokan bengkak karena terlalu banyak merokok ( kurang dari 1 jam sudah mengurangi/menghilangkan batuk )
-menyegarkan tubuh

Pengalaman dari seorang teman :

Saat lembur kerja sampai pagi, teman saya mengkonsumsi rokok sangat banyak sehingga dadanya terasa panas dan sesak, tengorokan membengkak, terasa serak dan sakit, akhirnya dia menyesal dan berjanji tidak merokok lagi.
Pagi harinya, saya sarankan agar teman saya tersebut minum seduhan teh daun sirsak, 1 jam setelah minum seduhan teh daun sirsak, dia merokok lagi alasanya dadanya sudah tidak sakit lagi, tengorokanya sudah tidak membengkak dan merasa nyaman...
Ternyata teh daun sirsak ada efek negatifnya juga, membuat seseorang yang berjanji berhenti merokok, menjadi perokok lagi..  yah..... :(

Penyembuhan kanker dengan cara terapi daun sirsak memberikan dampak yang positif di bandingkan dengan cara kemoterapi medis yang juga merusak sel tubuh yang sehat.
Dampak kemoterapi medis memberikan dampak negatif seperti kerusakan sel otak, kerontokan rambut terganggunya fungsi imun tubuh, dan dapat memicu terjadinya kanker yang lain.